Kamis, 01 Maret 2012

RESENSI NOVEL



PERJUANGAN CINTA MUNAH





Judul Novel    :   Ini Memang Gila,
                         Tapi Ini Cinta
Penulis           :   Nenden Nurjanah, AP (Inet)
Penerbit         :   PT. Lingkat Pena Kreativa,
                         Depok, April 2005
Tebal             :   163 Halaman + V

            Inet adalah nama pena sekaligus nama panggilan dari Nenden Nurjanah, AP. Ia lahir di kota kembang atau lebih keren disebut kota Bandung pada tanggal 14 Maret 1983.  Inet adalah putri pertama dari enam bersaudara pasangan Haji Amay yang bernama lengkap H. Komarrudin bin Hazbullah dan Sitti Aisyah. Ini mulai menulis sejak SMP. Akan tetapi, hobi ini baru dieksplore lagi ketika ia masuk SMA Negeri I Margahayu Bandung.
            Sejak SMA, ia hanya aktif show off karyanya di  mading sekolah. Baru pada permulaan kuliah di Program khusus Diploma I  Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun  2000 – 2001). Penulis mencoba mengirim beberapa artikelnya ke sebuah harian umum Pikiran Rakyat dengan tema diantaranya tentang permasalahan anak jalanan. Penulis juga hobi mengoleksi perangko, membaca dan menonton film komedi.

Latar  Belakang
            Cinta itu Buta. Itulah kata yang ada dalam pikiran Munah yang sedang dilanda kasmaran pada Kiwil. Ia tidak mengenal kaya atau miskin, keren atau kuno, dan pekerjaan Kiwil. Bahkan tanpa disangka, ada perubahan dalam diri Munah. Entah itu perubahan fisik maupun tingkah laku. Misalnya, yang dulunya malas bekerja menjadi rajin bekerja, dan lainnya. Namun, di dunia ini tidak ada yang sempurna.  Setiap ada kelebihan pasti ada kekurangan. Cinta seperti itu, dapat membuat orang menjadi lupa akan segalanya. Karena, dalam pikiran hanyalah sang pujaan hati. Tak sedikit pula hal nekat yang dapat dilakukan Munah untuk bisa mewujudkan cinta buta itu. Karena, cinta buta adalah cinta yang berlandaskan nafasu sesaat yang menggebu-gebu tanpa memikirkan akibat dari tindakan yang dilakukan tersebut. Hal itu disebabkan, akal sehat sudah tidak jalan lagi. Seseorang tidak dapat lagi membedakan seseorang dengan mata, logika, dan pikirannya. Kebanyakan menggunakan hati yang terbawa nafsu. Akibatnya, kekecewaan yang terlalu dalam  akan terjadi seiring dengan berjalannya waktu. Namun semua itu dapat dicegah asalkan ada kemauan dan usaha untuk mewujudkan perubahan dalam diri. Tentu saja, jalan menuju perubahan yang positif tidaklah mudah seperti yang dibayangkan setiap satu perubahan, terdapat beribu rintangan yang harus dihadapai. Apabila kita dapat menaklukkan rintangan tersebut, keberhasilan adalah hadiah atau buah dari kemauan dan usaha tersebut. Hingga dapat menemukan cinta sejati yang berlandaskan iman dan akal sehat. Sesuai pepatah, rodapun terus berputar . kadang kita dibawah kadang kita diatas, kadang dibawah.  Itulah cinta yang dialami Munah dalam novel itu.

Rangkuman :
            Munah, itulah nama panggilan anak tunggal dari Haji Najidan M dan Mpok Zarnab. Jadi malum saja apabila ia gadis yang manja. Semenjak ia jatuh cinta dan berpacaran dengan Kiwil kelakuannya sangat berubah. Ia jadi sering menatap wajahnya  ke cermin. Padahal kedua orang tuanya tidak setuju ia berpacaran dengan Kiwil. Ia juga tidak peduli meskipun Kiwil rambutnya kriwil-kriwil, orangnya gokil, sikapnya agak tengil dan doyan ngupil.
Karena cinta Munah sama Kiwil benar-benar membuat Munah menjadi gila. Meskipun  setiap hari harus diceramahi oleh Babenya. Ia tetap cinta sama Kiwil. Munah juga tidak peduli apa kata orang lain tentang Kiwil dan Babe Kiwil.
Karena  cintanya begitu besar pada Kiwil, ia rela harus bolos kuliah hanya untuk melihat pertunjukkan musik Kiwil dan teman-temannya yang diberi nama Orkes Kakas.
Ternyata keikutsertaan Munah dalam konser Orkes Kakas ada baiknya. Banyak saran yang ia sampaikan demi kemajuan orkes Kakas, para personil Orkes Kakaspun menanggapi dengan senang hati saran Munah. Atas pendapat Somad, Orkes Kakas menawarkan Munah ikut gabung di Tim management. Setelah diberi waktu untuk berpikir, Munah memutuskan untuk gabung dengan Orkes Kakas atas izin Babenya. Berkat jasa Munah, orkes Kakas  yang bermotto “Belantika Musik Dangdut Gaul Tanpa Kekerasan” diperkenalkan pada Ibu Helen (Humas Hotel Horritage). Sehingga, orkes Kakas dapat menampilkan kebolehannya dalam acara bertajuk “Saturdaya Live Musik”. Semenjak Munah menjadi manager orkes Kakas jalinan asmara Munah dan Kiwil lengket kaya perangko.
Sekarang, Munah bekerja di salah satu bank swasta. Haji Nasir merasa Kiwil tidak sebanding dengan Munah. Maka keluarga Munah mencoba menjodohkan Munah dengan Cipto yang lebih segala-galanya dari Kiwil. Awalnya, Munah tidak mau menemui Cipto ( anak Wak Jali, saudara jauh Mpok Zaenab). Tetapi, setelah Haji Nasir menasehati Munah dengan kasar, Munah mau menemui Cipto. Dengan terpaksa, Munah mau menerima lamaran Cipto hanya untuk membalas jasa orang tuanya selama ini. Semenjak itu, Munah memutuskan hubungannya dengan Kiwil  dan mencoba menjalin hubungan dengan Cipto. Tetapi dalam hati Munah bertanya mana janji Kiwil yang ingin membawa Munah kawin lari. Tapi janji tinggallah janji.
Perlahan demi perlahan, Munah mencoba membuka hatinya untuk Cipto. Tetapi, bagi Munah, semua usaha, kesabaran, dan pengertian Cipto tidak dapat meluluhkan hatinya. Hal itu dikarenakan, cinta Munah yang begitu besar kepada Kiwil. Karena baginya Kiwil adalah is the best.

Hingga akhirnya Munah dihadapkan pada pilihan yang tidak enak, Mpok Zaenab sakit jantung, dan akan bertambah  parah jika dia terus berhubungan dengan Kiwil. Munah begitu menyesal atas perbuatan yang telah dilakukannnya. Munah berjanji kepada Haji Nasir, akan menuruti kemauan orang tuanya.
Tetapi, setelah Mpok Zaenab sembuh, Munah sakit, dia stress. Dia sering berteriak-teriak sendiri, melamun dan menangis di dalam kamar. Tingkah lakunya sudah seperti orang gila. Ketika dibawa ke rumah sakit, keadaan Munah semakin parah. Saat kepalanya terbentur meja, dia jadi hilang ingatan.
Orang tua Munah menyesal. Tetapi, ketika mereka merestui hubungan Munah dengan Kiwil, Munah sudah lupa dengan Kiwil. Padahal Kiwil selalu berusaha agar dirinya masih ada dalam ingatan Munah, tetapi usaha Kiwil tidak membuahkan hasil.
Sejak saat itu, Munah mencoba memulai hidup yang baru. Dia sekarang memakai jilbab. Dia juga  mendapat beasiswa belajar di Inggris selama satu tahun. Disana, Munah mendapat keluarga baru. Mereka adalah Mr dan Mrs Joann serta Christine. Selama bersekolah disana, Munah mengenal Yani dan Partuvach. Selama disana Munah menjadi guru ngaji Yani. Semenjak itu, ia bersahabat dengan Yani.
Setelah 6 bulan berada di Inggris, tiba-tiba Munah kangen pengen pulang ke Indonesia. Ternyata, sesampainya di Indonesia, ia terkejut kalau Babenya sedang dirawat di rumah sakit karena menderita tumor paru-paru.
Mulai saat itu, Munah berhenti bekerja di bank dan bekerja sama dengan Madi menjaga took. Setiap hari, Munah mendapat SMS dari sang Pocong misterius. Berkat sms itulah, Munah menjadi semakin tegar menjalani kabar yang sedang menimpanya.
Saat haji Nasir meninggal dunia, terbesit dalam pikiran Munah untuk menelpon si Pocong misterius. Ternyata yang berbunyi saat handphone Madi. Akhirnya, Munah tahu kalau orang yang mencintainya selama ini adalah Madi. Tapi sayang, mereka dipertemukan dalam kondisi yang tidak tepat.
Kelebihan
Banyak pelajaran hidup yang sehat sebagaimana telah dikisahkan dalam novel ini. Betapa besarnya perhatian Babe dan Enyak kepada Munah, tentang nasib Munah di kemudian hari. Begitu pula, penulis juga mengemukakan  akibat dari perilaku yang  menentang orang tua. Bahkan, penulis juga menceritakan perjuangan Munah untuk menuntu ilmu setinggi-tingginya, meskipun ia harus berpisah dengan keluarga. Motivasinya adalah ingin membalas jasa Babe dab Enyak yang sudah sayang dan perhatian kepada Munah.

Kekurangan :
            Pengisahan kehidupan cinta Munah tidaklah sesuai dengan zaman modern sekarang ini. Karena Munah dijodohkan Babe dan Enyaknya dengan Cipto. Padahal, cinta itu tidak bisa dipaksakan. Sebelumnya, cinta Munah terhadap Kiwil sangatlah tidak wajar. Dalam kenyataan hidup, orang lebih memilih pasangan hidup yang telah mapan dalam hidupnya.

Manfaat :
            Setelah membaca novel ini, banyak hal yang dapat menjadi  pelajaran penting bagi orang yang mabuk cinta. Bahwa, cinta itu datangnya dari hati. Selain itu, perjuangan hidup yang begitu berat untuk dijalani setelah terjerumus ke dalam jurang yang sangat dalam yang disertai dengan kemauan dan usaha. Hingga akhirnya, apa yang diinginkan dapat tercapai atas izin Allah.

Kesimpulan :
            Hidup adalah sebuah pilihan. Dimana, pilihan itu dapat membawa kita kepada kebahagiaan maupun kepedihan. Hal itu tidak lepas dari jalan yang kita tempuh.


Saran :
            Kita tidak boleh hanya memikirkan satu hal yang dapat membuat kita lupa akan segalanya. Orang biasa menyebut ini “Cinta”. Karena kita hidup bukan hanya untuk cinta saja. Tetapi kita memikirkan masa depan dan kebahagiaan dalam hidup.

1 komentar: